“Research Fellowship” Dosen Departemen Tanah FP UB di The University of Sydney untuk Memperkuat Tri Dharma Perguruan Tinggi di Bidang Soil-Landscape Modelling
Program Dosen Berkarya (DOKAR) memberikan kesempatan bagi dosen Universitas Brawijaya untuk melakukan aktivitas di luar kampus dengan universitas yang termasuk dalam 100 besar QS World University Rankings (kampus 100 besar dunia) guna memperkuat jejaring kerja sama dalam berbagai aspek, dalam rangka memenuhi Indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi. Pada bulan Oktober 2024, dosen dari Departemen Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya, melaksanakan kegiatan Research Fellowship selama 7 hari di Sydney Institute of Agriculture, School of Life and Environmental Science, The University of Sydney. Kegiatan DOKAR ini dilaksanakan oleh Program Studi Magister (S2) Pengelolaan Tanah dan Air, Departemen Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya.
Research Fellowship tersebut dipimpin oleh Ketua Program Studi S2 Pengelolaan Tanah dan Air (S2 PTA), Dr. Reni Ustiatik, S.P., M.P., didukung oleh Syahrul Kurniawan, S.P., M.P., Ph.D. (Ketua Departemen Tanah), Prof. Dr. Ir. Sri Rahayu Utami, M.Sc. (Ketua Laboratorium Pedologi dan Sistem Informasi Sumberdaya Lahan), dan Gabryna Auliya Nugroho, S.P., M.P., M.Sc. (Dosen Departemen Tanah). Mengingat perkembangan zaman serta kemajuan ilmu dan teknologi di bidang Ilmu Tanah (Soil Science), kolaborasi penelitian dan publikasi dengan universitas kelas dunia sangat penting dilakukan agar kualitas pendidikan dan tridharma perguruan tinggi lainnya tetap relevan dengan kebutuhan pasar, up to date, dan inovatif.
Inisiasi kerja sama ini disambut baik oleh Prof. Budiman Minasny, dosen di Sydney Institute of Agriculture yang ahli dalam bidang Soil-Landscape Modelling. Selain itu, tim dosen juga diterima oleh Assoc. Prof. Damien Field, Direktur Sydney Institute of Agriculture, School of Life and Environmental Science, The University of Sydney, yang juga merupakan ahli di bidang Ilmu Tanah. Selama Research Fellowship, tim dosen mendapatkan fasilitas ruang kerja dosen (office), ruang pertemuan (meeting room), dan tur laboratorium Ilmu Tanah. Kegiatan utama dalam program ini meliputi penulisan artikel ilmiah untuk Jurnal Internasional Bereputasi (Research Fellowship) serta diskusi rencana kolaborasi penelitian (Joint Research).
Untuk memperluas jaringan kerja sama, tim dosen juga berdiskusi dengan Assoc. Prof. Feike Dijkstra, ahli di bidang Soil Biogeochemistry, serta Prof. Willem Vervoort, ahli di bidang Hydrology in Agriculture, mengenai potensi penelitian di bidang lainnya. Prof. Budiman Minasny juga melibatkan mitra-mitranya untuk mendukung kerja sama ini, yaitu: Dr. Shamim Mia (Postdoctoral Research Associate) dan Dr. Peipei Xue (Postdoctoral Research Associate). Untuk pengembangan keilmuan mahasiswa program magister PTA, direncanakan penyelenggaraan Guest Lecture (3 in 1 Program) dengan mengundang dosen dari The University of Sydney. Selain itu, kegiatan DOKAR ini mempermudah upaya mengundang dosen terbaik dari universitas kelas dunia, seperti University of Sydney, untuk menjadi Keynote Speaker dalam Seminar Internasional di Departemen Tanah yang akan diselenggarakan pada Agustus 2025 (the 4th International Conference on the Environment, Socio-economic, and Health Impacts of Degraded Lands).
Dosen FP dari Departemen Tanah berbicara dalam International Soil Science Conference (SOILS 2024)
Dosen Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Prof. Ir. Cahyo Prayogo, SP., MP., Ph.D. dan Rizki Maulana Ishaq, SP., MP. menjadi pembicara dalam, Konferensi Ilmu Tanah Internasional (SOILS 2024) pada tanggal 14-15 Mei 2024 yang diselenggarakan di Kuantan, Pahang, Malaysia.
Acara ini diselenggarakan oleh Malaysian Society of Soil Science (MSSS) bekerja sama dengan International Islamic University Malaysia (IIUM). Dengan tema “Cultivating Earth’s Future: Nurturing Soil Health for Sustainable Agriculture,” konferensi ini berfokus pada pentingnya menjaga kesehatan tanah untuk pertanian yang berkelanjutan.
Sebagai keynote speaker, Prof. Ir. Cahyo Prayogo, SP., MP., Ph.D. dari Indonesia memberikan presentasi utama yang sangat informatif tentang “Managing Soil Microbial Respiration as an Early Indication of Soil Health and Mitigating C Emission.” Dalam presentasinya, Prof. Cahyo menjelaskan pentingnya respirasi mikroba tanah sebagai indikator awal kesehatan tanah dan bagaimana pengelolaan yang tepat dapat mengurangi emisi karbon. Presentasi ini memberikan wawasan baru dan strategi praktis bagi para peneliti dan praktisi di bidang ilmu tanah dan pertanian.
Selanjutnya, dalam sesi presentasi oral, Rizki Maulana Ishaq, SP., MP. menyampaikan penelitian terbarunya yang berjudul “Controlled Release Fertilizer (CRF) Application Impact on Reducing Greenhouse Gas Emissions in Shallot (Allium cepa L.) Cultivation.” Penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan pupuk pelepasan terkendali (CRF) dapat mengurangi emisi gas rumah kaca dalam budidaya bawang merah, yang merupakan langkah penting menuju pertanian yang lebih ramah lingkungan.
Konferensi ini juga dihadiri oleh berbagai ahli tanah, akademisi, dan praktisi dari berbagai negara yang berbagi penelitian terbaru dan praktik terbaik dalam pengelolaan tanah. Diskusi dan jaringan yang terbentuk selama acara ini diharapkan dapat mendorong kolaborasi internasional yang lebih kuat dan inovasi dalam bidang kesehatan tanah dan pertanian berkelanjutan. (zma)
FPUB Berkolaborasi Dengan Massey University untuk Meningkatkan Kualitas Publikasi
Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya terus mengukuhkan posisinya sebagai pusat keunggulan dalam dunia pertanian dan kehutanan melalui kolaborasi dengan Massey University, sebuah institusi pendidikan tinggi yang menduduki peringkat ke-60 dalam QS World University Rankings di bidang pertanian dan kehutanan.
Kolaborasi ini membuka peluang bagi staf FP UB untuk memanfaatkan reputasi tinggi Massey University dalam publikasi kualitas tinggi. Dengan akses ke jaringan dan sumber daya Massey University, staf UB dapat meningkatkan kualitas publikasi mereka, dengan fokus pada jurnal ternama (Scopus Q1/Q2). Selain itu, program ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan staf UB melalui research fellowship, yang memungkinkan mereka bekerja bersama ahli terkemuka dari Massey University.
Profesor Christopher W. N. Anderson, dari School of Agriculture and Environment, Massey University, dipilih sebagai mitra research fellowship. Beliau adalah ahli kimia tanah dengan fokus pada isu lingkungan, membawa keahlian yang sangat berharga dalam penanganan tantangan terkait lahan terdegradasi akibat letusan gunung berapi.
Dosen yang terlibat dalam kegiatan ini melibatkan beberapa ahli di bidangnya, termasuk Syahrul Kurniawan, Sri Rahayu Utami, Didik Suprayogo, Reni Ustiatik, dan Istika Nita. Keahlian mereka mencakup Manajemen Kesuburan Tanah, Geokimia Tanah, Konservasi Tanah dan Air, Ilmu Tanah dan Mikrobiologi, serta Fisika Tanah.
Tujuan utama kolaborasi ini adalah menghasilkan artikel publikasi berkualitas tinggi yang terkait dengan manajemen dan perbaikan lahan terdegradasi akibat letusan gunung berapi. Dengan fokus pada penelitian yang memiliki dampak positif terhadap lingkungan, kolaborasi ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam mengatasi tantangan global terkait keberlanjutan.
Selain peningkatan kualitas publikasi, program ini juga memberikan manfaat tambahan bagi Program Studi S1 Kehutanan di FP UB. Kolaborasi ini memungkinkan pertukaran sumber daya dalam bentuk peralatan laboratorium, tenaga ahli, dan akses pendanaan internasional. Resource sharing ini diharapkan dapat memperkaya pengalaman belajar mahasiswa dan mendukung peningkatan mutu pendidikan di FP UB.
Dengan langkah-langkah ini, FP UB semakin memperkokoh posisinya sebagai lembaga pendidikan unggulan yang tidak hanya berfokus pada pengajaran berkualitas, tetapi juga aktif dalam kontribusi penelitian global untuk mencapai keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.(zma)
Mempererat Kerjasama Internasional Tim Dosen Agroekoteknologi UB Kunjungi Leiden University, Belanda, dan Ghent University, Belgia
Tim Dosen dari Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya (UB) Malang, yang terdiri atas Dr. Darmawan Saptadi, S.P., M.P., Dr. Kurniawan Sigit Wicaksono, S.P., M.Sc., Dr. Rina Rachmawati, S.P., M.P., M.Eng., dan Dian Islami Prasetyaningrum, S.S., M.Pd. Mereka baru-baru ini melakukan kunjungan ke Leiden University di Belanda dan Ghent University di Belgia.
Kunjungan internasional ini bagian dari Program Dosen Berkarya Universitas Brawijaya yang tidak hanya mengusung misi akademik, tetapi juga membawa misi khusus untuk memperkuat jaringan kerjasama, sebagai tindak lanjut dari diskusi kerjasama sebelumnya. Tim Dosen Agroekoteknologi UB berkomitmen untuk memperluas kerjasama internasional dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan dan penelitian di bidang agroekoteknologi.
Dalam kunjungannya ke Leiden University, Belanda, tim bertemu dengan Prof. Paul Kessler, yang memiliki posisi khusus di Botanical Gardens and Botany of South East Asia. Pertemuan ini menjadi platform untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam bidang agroekoteknologi, serta membuka potensi kerjasama dalam penelitian dan pengembangan di masa depan.
Sementara itu, di Ghent University, Belgia, tim dosen Agroekoteknologi UB bertemu dengan Prof. Eduardo de La Pena dari Faculty of Bioscience Engineering Department of Plants and Crops. Diskusi yang intens dilakukan antara tim UB dan Prof. Eduardo bertujuan untuk mengeksplorasi peluang kolaborasi di berbagai aspek, termasuk penelitian, pertukaran mahasiswa, dan pengembangan kurikulum bersama.
Dua agenda besar dalam program kolaborasi ini adalah realisasi kerjasama Research Fellowship dan International Community Service dengan tema “Ethnobotanical Used of Indigenous Medicinal Plants: Indonesia Traditional Herbal Drink ‘Wedang Uwuh'”. Ini mencerminkan komitmen UB untuk mendukung dan melestarikan warisan budaya Indonesia, terutama dalam pemanfaatan tanaman obat tradisional.
Dr. Darmawan Saptadi, sebagai ketua tim, menyatakan, “Kunjungan ini bukan hanya tentang meningkatkan reputasi internasional program studi kami, tetapi juga tentang membangun sinergi global dalam mengatasi tantangan agroekoteknologi saat ini. Kami sangat berharap kerjasama ini akan membawa dampak positif yang besar bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan masyarakat.”
Kunjungan ini menjadi langkah strategis untuk membuka pintu kerjasama lebih lanjut antara Universitas Brawijaya dan institusi internasional terkemuka di bidang agroekoteknologi. Semakin eratnya hubungan ini diharapkan dapat membawa manfaat besar bagi perkembangan ilmu pengetahuan, pendidikan, dan penerapan teknologi di Indonesia. (zma)
