Konsolidasi Riset Group Fakultas Pertanian: Perkuat Sinergitas Tata Kelola Penelitian dan Pengabdian
Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya (FP UB) menggelar rapat konsolidasi riset group (RG) sebagai bagian dari upaya memperkuat koordinasi, kolaborasi, dan dokumentasi kegiatan riset dan pengabdian masyarakat. Pertemuan ini dibuka oleh Wakil Dekan I FP UB dengan menghadirkan berbagai perwakilan ketua dan anggota kelompok kajian serta pimpinan departemen. Agenda ini digelar di gedung sentral lantai 6, ruang balai senat pada rabu, 2 Juli 2025, yang diinisiasi oleh Ketua BPPM FPUB. Setelah sambutan Wakil Dekan I bidang akademik memberikan sambutanya, kemudian dilanjutkan arahan dari ketua Badan Pengembangan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (BPPM) Dr. Rina Rachmawati, S.P., M.P., M.Eng. Beliau menyampaikan bahwa pokok bahasan utama dari pertemuan tersebut ialah “Peran Departemen dan Kelompok Kajian dalam Pengembangan Riset dan Pengmas FP UB”. Dalam paparannya, ketua BPPM menekankan pentingnya sinergi antar departemen, research group, dan pusat studi untuk meningkatkan dampak akademik dan sosial dari kegiatan yang dilakukan.

Konsolidasi Riset Group yang Dihadiri Oleh Beberapa Jajaran Pimpinan Fakultas, Unit, dan Berbagai Perwakilan Ketua dan Anggota Kelompok Kajian.
Beberapa catatan penting dari pertemuan ini antara lain: Pertama, yaitu dukungan dan aspirasi dari ketua RG (Riset Group). Prof. Sudiarso, sebagai ketua riset group gula dan hutan, mengapresiasi inisiatif BPPM dan menekankan pentingnya dukungan institusional. Beliau menyuarakan harapan adanya ahli tebu dari FP UB yang diakui secara nasional dan mendorong pembentukan pusat kajian lintas fakultas. Berbeda dengan Prof. Sudiarso, Prof. Kuswanto dari Underutilized Crop Research Center menyampaikan capaian kerja sama dengan Kasetsart University dan BBGRC, serta pentingnya dokumentasi kegiatan riset dan pengabdian yang selama ini belum terdokumentasi secara sistematis. Beliau juga menyoroti pentingnya sosialisasi mengenai “dampak” luaran penelitian oleh BPPM. Pada intinya FPUB memerlukan dokumen data dukung yang terdokumentasi dengan sistem yang baik dalam setiap kegiatan kerjasama riset maupun pengabdian.


Prof. Kuswanto (kiri) Memberikan Statemennya Pada Peserta Pertemuan Konsolidasi Riset Group
Kedua, yaitu kebutuhan dokumentasi dan perencanaan riset yang baik. Dr. Noer Rahmi Ardiarini, S.P., M.Si. selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, menyampaikan bahwa dari riset group yang sama mengusulkan agar BPPM dapat memastikan seluruh jenis dokumen yang diperlukan dapat dipersiapkan oleh RG. Sehingga dokumen dapat masuk kedalam sistem pelaporan fakultas. Beliau juga menekankan perlunya koordinasi awal untuk kegiatan seperti pameran. Dilanjutkan oleh Prof. Didik Suprayogo perwakilan dari Departemen Tanah, menyampaikan pentingnya penyusunan roadmap riset oleh RG serta manajemen yang solid dari BPPM untuk memantau pelaksanaan dan luaran kegiatan. Beliau juga menyarankan pengadaan pendanaan untuk penelitian dasar di level kompartemen.
Catatan ketiga yakni mengenai integrasi kegiatan dan dukungan infrastruktur. Wakil Dekan Bidang Keuangan, Dr. Fahriyah juga turut hadir dan menanggapi masukan serta saran dari beberapa ketua riset group. Beliau menyampaikan bahwa Dekan FPUB telah merencanakan penggunaan lantai 6 sebagai ruang display hasil riset dan pengabdian. BPPM diarahkan untuk mengarsipkan seluruh dokumen perjanjian kerjasama dan menambahkan informasi bahwa kegiatan dilakukan oleh tim RG. Selain itu, insentif jurnal rencananya akan dialihkan menjadi dana tambahan riset pada tahun depan.
Keempat, terkait capaian dan kolaborasi internasional. Dr. Danny dari riset group Agroforestri Tropik mengulas berbagai kerja sama dengan ICRAF, Belgia, dan Wageningen University (WUR), meskipun kegiatan RG menurun akibat pemangkasan dana hibah. Beliau mengusulkan agar BPPM memetakan luaran setiap RG dan memberikan dukungan tambahan berupa pendanaan berbasis output.
Kelima, RG lain dan usulan pengembangan komoditas. Dr. Uma Khumairoh dari Integrated Organic Rice Farming menyampaikan peluang pendanaan bagi anggota RG yang belum melakukan studi lanjut S3 atau doktoral, serta kegiatan pengabdian intensif bersama petani. Sementara itu, Irisa Trianti, Ph.D. dari Departemen Hama Penyakit Tanaman mendorong reaktivasi RG perlindungan tanaman dan melaporkan kerja sama yang telah berjalan. Dr. Afifuddin Latif Adirejo yang juga merupakan Wakil Dekan bidang Akademik FPUB, lebih menyarankan kepada pengembangan RG yang tidak hanya fokus pada tanaman pangan, namun juga mencakup hortikultura dan perkebunan, mengingat tingginya permintaan tenaga ahli di berbagai komoditas. Salah satu hal yang mampu mendongkrak kinerja tim riset grup salah satunya yakni variasi dari komoditas atau produk penelitian.
Dari kelima poin usulan tersebut pada akhirnya ketua BPPM (Dr. Rina Rachmawati, S.P., M.P., M.Eng.) memberikan tanggapannya dengan menekankan pentingnya pemetaan arah pengembangan RG dan kolaborasi antar kompartemen. Beliau juga mengusulkan penyelenggaraan workshop untuk merumuskan arah riset fakultas secara strategis. Sehingga konsolidasi ini menjadi langkah awal komitmen untuk merapikan dokumentasi, memperkuat sinergi lintas kelompok kajian, meningkatkan kualitas, serta keberlanjutan riset dan pengabdian di Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya.