MIDEC dan MUPUS: Percepat Dekomposisi serta Pertumbuhan Tanaman, Jadi Paten Mutakhir FPUB
Melalui Departemen Hama Penyakit Tumbuhan, FPUB rilis produk dekomposer alami yang dikenal dengan MIDEC dan pestisida alami diberi nama MUPUS. Dua produk ini telah dipatenkan oleh Universitas Brawijaya, dengan nomor paten IDS000009928 untuk MIDEC dan IDS000009929 untuk MUPUS. Keduanya diteliti dan ditemukan oleh pakar dalam bidang bakteriologi tanaman, Luqman Qurata Aini, Ph.D.
Awalnya kedua produk ini merupakan buah dari penelitian dosen HPT (Hama Penyakit Tanaman) tersebut. Pertama, MIDEC dengan nomor paten IDS000009928 memiliki judul paten penelitian “Fromula Dekomposer yang Mengandung Mikroba Strain UB”. Dari invensi mikroba, proses ini berhubungan dengan formula dekomposer yang mengandung mikroba strain UB, yaitu Bacillus subtilis strain UB-ABS1 dengan kerapatan 108 CFU/ml, Pseudomonas fluorescens strain UB-APF1 dengan kerapatan 108 CFU/ml, Trichoderma sp strain UB-TR1 dengan kerapatan 108 propagul/ml, Aspergillus niger strain UB-ASN1 dengan kerapatan 108 propagul/ml, dan Sacharomyces sp strain UB-SAC1 dengan kerapatan 108 propagul/ml dalam bahan pembawa media cair yang mengandung Kaldu Pepton Dekstrosa yang berasal dari pepton 125 g, dekstrosa 360 g, dan akuades 18 liter. Tujuan invensi ini adalah menyediakan dekomposer yang mempercepat proses dekomposisi. Dari hasil pengujian, aplikasi dekomposer yang mengandung mikroba strain UB mampu mempercepat proses pengomposan dari rata-rata 3-4 minggu menjadi 14 hari. Penelitian ini dilakukan dengan tim dosen dan laboran, antara lain (Dr. Ir. Gatot Mudjiono, Dr. Ir. Toto Himawan, S.U., Tita Widjayanti, S.P., M.Si, dan Tomo Agus Supriyantono, A.Md., ST.)

Produk MIDEC dan MUPUS
Kedua, yakni MUPUS dengan nomor paten IDS000009929 memiliki judul paten penelitian “KOMPOSISI PLANT GROWTH PROMOTING RHIZOBACTERIA MENGGUNAKAN KONSORSIUM RIZOBAKTERI STRAIN UB YAITU Bacillus sp strain UB-ABS1, Pseudomonas fluorescens strain UB-APF1, Azotobacter sp. STRAIN UB-AZT1, dan Azospirillum sp. STRAIN UB-AZP1″. Dibantu oleh laboran Tomo Agus Supriyantono, A.Md., ST., penemuan produk tersebut juga melalui proses invensi mikroba. Berbeda dengan MIDEC, invensi ini berhubungan dengan komposisi Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) terdiri dari konsorsium rizobakteri strain UB yaitu Bacillus sp strain UB-ABS1, Pseudomonas fluorescens strain UB-APF1, Azotobacter sp strain UB-AZT1, dan Azospirillum sp strain UB-AZP1 masing-masing dengan kerapatan 108 CFU/ml dalam bahan pembawa media cair yang mengandung Kaldu Pepton Dekstrosa. Tujuan invensi ini adalah menyediakan PGPR yang memiliki fungsi lengkap mencakup sebagai biostimulan, bioprotektan dan biofertilizer untuk memacu pertumbuhan tanaman. Invensi ini telah diaplikasikan pada beberapa komoditas yaitu tanaman padi, jagung, kedelai, ketimun, terung, kailan, bawang merah, tomat, dan cabai. Hasil dari aplikasi PGPR dengan komposisi rizobakteri strain UB mampu meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman sebesar 30-51 persen. Selain itu PGPR ini mampu mengendalikan penyakit tanaman yaitu terhadap penyakit rebah kecambah pada tanaman kedelai yang disebabkan oleh Sclerotium rolfsii sebesar 84 persen, penyakit bulai pada tanaman jagung yang disebabkan oleh Peronosclerospora maydis sebesar 50 persen, penyakit busuk lunak pada umbi tanaman kentang yang disebabkan oleh Erwinia carotovora sebesar 67 persen, dan penyakit antraknose yang disebabkan oleh Cercospora capsici sebesar 70,2 persen.