Petani Jagung Manis Malang Sukses Melawan Dominasi Pembeli Besar dengan Strategi Efisien
Malang, 2022 – Meski harus menghadapi dominasi tengkulak dan pedagang besar yang mengendalikan harga, petani jagung manis di Dusun Leban, Desa Tawangargo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, berhasil meningkatkan keuntungan berkat strategi pemasaran yang efisien.
Jagung manis di wilayah ini dikenal berkualitas tinggi dan sudah memiliki sertifikat Prima 3, yang menjamin bebas dari residu pestisida berbahaya. Namun, posisi tawar petani seringkali lemah saat bernegosiasi harga dengan tengkulak.
Penelitian mengungkap bahwa menjual langsung ke pedagang pengumpul terbukti menjadi saluran yang paling menguntungkan, dengan petani mendapatkan hingga 84% dari harga jual akhir. “Kami menemukan bahwa semakin sedikit perantara yang terlibat, semakin besar keuntungan yang bisa didapatkan petani,” jelas salah satu peneliti.
Tantangan utama yang dihadapi petani adalah kurangnya akses informasi harga pasar. “Salah satu masalah terbesar yang kami temui adalah kurangnya akses petani terhadap informasi harga pasar yang selalu berubah,” kata peneliti tersebut. Dengan memanfaatkan teknologi seperti internet, petani dapat mengambil keputusan lebih baik dan terhindar dari ketergantungan pada tengkulak.
Penelitian ini juga menyoroti pentingnya campur tangan pemerintah dalam mengatur harga pasar dan memberikan pelatihan kepada petani. “Pemerintah perlu terlibat lebih aktif dalam mengatur harga dan memberikan pelatihan kepada petani,” tambah peneliti.
Meski tantangan masih ada, seperti dominasi pembeli besar dan akses informasi yang terbatas, strategi pemasaran yang tepat dan dukungan pemerintah bisa membantu petani jagung meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan mereka.
Sumber:
Wardani, N. K. K., Setiawan, B., Muhaimin, A. W., Riana, F. D., & Priminingtyas, D. N. (2022). Analysis, behavior, and market performance of sweet corn (Zea mays L. sacharata) certified structure in Leban Hamlet, Tawangargo Village, Karangploso Sub-District, Malang District. AGROMIX, 13(1), 9–26. https://doi.org/10.35891/agx.v13i1.2905