Program Pascasarjana Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya (PPS-FPUB) dirintis sejak tahun 1981 dibawah pengelolaan Program Pascasarjana Universitas Brawijaya (PPS-UB). Rintisan ini diawali dengan kerjasama antara Universitas Brawijaya dengan Universitas Gajah Mada untuk menyelenggarakan Program Kegiatan Pengumpulan Kredit (KPK) UGM – UNIBRAW. Program ini bertujuan untuk membantu Universitas Brawijaya dalam merencanakan dan melaksanakan pendidikan pascasarjana secara mandiri. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 325/DII/1982, Program KPK UGM-UNIBRAW membuka pendidikan pascasarjana (S2) untuk Program Studi Magister Sosial Ekonomi Pertanian. Selanjutnya berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 348/D/1982, Program KPK UGM-UNIBRAW membuka Program Studi Magister Agronomi. Kegiatan pendaftaran mahasiswa pascasarjana mulai dilakukan di Universitas Brawijaya pada awal tahun 1982. Pada Tahun Akademis 1985/1986 Program KPK UGM-UNIBRAW membuka Program Studi Magister Pengelolaan Tanah dan Air berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 1872/DK/1985.

Setelah sebelas tahun berstatus program KPK UGM-UNIBRAW, maka berdasarkan Surat Keputusan Dirjen Dikti No. 104,105,106/Dikti/Kep/1993 sejak tanggal 27 Pebruari 1993 Program Pascasarjana Universitas Brawijaya melakukan kegiatannya secara mandiri dengan Program Studi Magister: (1) Ilmu Ekonomi Pertanian (2) Agronomi dan (3) Pengelolaan Tanah dan Air.Program Studi Magister (S2) Pengelolaan Tanah dan Air sudah dirintis sejak tahun 1983 dalam Kerjasama Pengumpulan Kredit (KPK) dengan Universitas Gadjah Mada (UGM). Setelah perjalanan 10 tahun, Program Studi Pengelolaan Tanah dan Air mendapat ijin pembentukan Program Studi PSM (S2) PTA di Universitas Brawijaya, tepatnya pada 27 Pebruari 1993 (SK DIRJEN DIKTI, 1993).

Dengan semakin berkembanganya program studi sarjana di lingkungan Universitas Brawijaya dan semakin banyaknya peminat yang menginginkan dibukanya program studi baru, mulai Tahun Akademik 1995/1996 Program Pasca Sarjana Universitas Brawijaya membuka tujuh program studi Magister, yaitu : (1) Program Studi Teknologi Pasca Panen (2) Program Studi Ilmu Ternak (3) Program Studi Manajemen (4) Program Studi Ilmu Administrasi (5) Program Studi Biomedik (6) Program Studi Biologi Reproduksi (7) Program Studi Teknik Sumberdaya Air. Pada Tahun Akademik 1997/1998 Program Pascasarjana Universitas Brawijaya menyelenggarakan 12 Program Studi Magister (S2) dan satu Program Studi Doktor (S3) Ilmu Pertanian berdasarkan SK. Dirjen Dikti No. 208/Dikti/Kep/1997 tanggal 21 Juli 1997. Pada Tahun Akademik 2002/2003 Universitas Brawijaya menyelenggarakan 17 Program Studi S2 dan lima Program Studi S3. Kemudian pada tahun 2006 Rektor Universitas Brawijaya menerbitkan SK Rektor No. 030/SK/2006 yang isinya menyatakan bahwa Pengelolaan Program Pascasarjana UB yang bersifat monodisiplin diserahkan kepada masing-masing Fakultas. Sejak itu terbentuk Program Pascasarjana Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya (PPSFPUB) yang mengelola 4 (empat) Program Studi Magister dengan 15 minat, dan 1 (satu) Program Studi S3 yaitu Program Doktor Ilmu Pertanian (PDIP) dengan 15 minat program studi. Tahun 2014 dijinkan Program Studi Agribisnis melalui SK.No.595/E/0/2014. Dalam perkembangannya sejak tahun 2007 beberapa Minat Program Studi PDIP dikelola oleh Fakultas terkait, sehingga pada tahun 2016/2017 Program Pascasarjana Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya mengelola lima Program Studi S2 dan satu program studi S3.

Sejak berdiri di tahun 1993 sampai tahun 2023 telah terjadi pergantian kepemimpinan di PS Pengelolaan Tanah dan Air. Ketua PS Pengelolaan Tanah dan Air tahun 2017-2022 yaitu Dr. Ir. Budi Prasetya, MP. dengan akreditasi PS saat itu yaitu B. Di tahun 2022 status akreditasi PS Pengelolaan Tanah dan Air status akreditasi berubah menjadi Terakreditasi Unggul dengan ketua PS S2 Pengelolaan Tanah dan Air yaitu Syahrul Kurniawan, SP., MP., PhD. Jumlah mahasiswa yang masuk setiap tahun rata-rata 12-15 mahasiswa untuk semester Ganjil/Genap (>10 mahasiswa; syarat lolos pantau dari DIKTI). Latar belakang mahasiswa S2 Pengelolaan Tanah dan Air beragam mulai dari mahasiswa fresh graduate, fast tract, pegawai swasta dan pemerintah. Sebelum tahun 2023, saat status perguruan tinggi BLU (Badan Layanan Umum) pelaksanaan kuliah di Gedung Pascasarjana beserta pengelolaan akademik dikelola oleh Departemen Pascasarjana Ilmu Pertanian. Layanan akademik meliputi plotting jadwal kuliah, seminar proposal, seminar hasil, dan ujian akhir. Syarat ujian harus melampirkan bukti bahwa artikel telah accepted minimal Jurnal Nasional Terakreditasi dengan status Sinta 2. Pelaksanaan seminar proposal, seminar hasil dan ujian yang sebelumnya dilaksanakan di Gedung Pascasarjana sejak tahun 2023 dilaksanakan di Gedung departemen Tanah. Sejak tahun 2023, secara SOTK dan manajemen S2 Pengelolaan Tanah dan Air sepenuhnya diserahkan ke Departemen Tanah mulai dari plotting jadwal, pembimbing, dan ujian yang sebelumnya dikelola oleh Departemen Pascasarjana Ilmu Pertanian namun pelaksanaan kuliah tetap dilaksanakan di Gedung Pascarasjana.

Sejak awal berdirinya PSM (S2) PTA mencanangkan Visi keilmuan (scientific vision) menjadikan PSM PTA sebagai pusat pendidikan yang mengembangkan pendidikan dan penelitian dalam pengelolaan tanah dan air dalam bidang pertanian dan lingkungan.  Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang pendidikan dan/atau praktisi pertanian dan pengelolaan lingkungan, maka fungsi dan peran PSM PTA dirasakan sangat penting sehingga harus proaktif di dalam menghadapi perubahan global. Penguatan Visi PSM PTA dilakukan dengan mengikuti penguatan Visi keilmuan di tingkat universitas dan fakultas.  Pada tahun 2020 dalam workshop kurikulum PSM PTA di Batu disepakati Visi keilmuan mejadi: “Pada tahun 2025 menjadi program studi pelopor dan pembaharu berstandar internasional dalam pengelolaan sumber daya lahan dan lingkungan yang berkelanjutan berbasis IPTEK”.