ICTAFI Wujudkan Pengelolaan Agroforestry Berkelanjutan
Departemen Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya melaksanakan International Conference on Tropical Agroforestry., dengan mengambil tema “Sustainable Agroforestry Management in Changing Landscape” ,. Konferensi yang berlangsung selama 2 hari (29-30/08/2023) dan dibuka oleh Rektor Universitas Brawijaya Prof. Widodo, S.Si., M.Si., Ph.D.Med.Sc., didampingi Dekan FP UB Prof. Mangku Purnomo, S.P.,M.Si, Ph.D.
Konferensi ini membahas isu-isu penting terkait multifungsi lanskap dan ketahanan air, ketahanan terhadap guncangan aktivitas gunung berapi, perubahan iklim, Covid-19, perubahan permintaan pasar, ketahanan pangan dan kesehatan manusia, serta transformasi lanskap dari penyediaan produk menjadi berbasis layanan. Ekonomi dan mengadaptasi proses pendidikan.
Kehadiran beberapa narasumber diantaranya yaitu Dr. Bambang Supriyanto (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia), Prof. Meine van Noordwijk (Wageningen University and Research), Dr. Edi Purwanto (Tropenbos Indonesia), Dr. Grace Villamor (Crown Research Institute), Dr. Ajit Singh (University of Nottingham), Prof. Prasit Wangpakapattanawong (Chiang Mai University), Dr. Erika Speelman (Wageningen University and Research), dan Prof. Kurniatun Hairiah (Unuversitas Brawijaya) .
Salah satu pemateri Dr. Speelman menyatakan bahwa games simulasi mampu menjadi jembatan penting antara dunia ilmu pengetahuan dan masyarakat luas, khususnya di wilayah-wilayah yang memiliki keterbatasan akses terhadap informasi dan pendidikan. Ia menjelaskan bahwa games simulasi memberikan pengalaman interaktif yang lebih mendalam daripada metode edukasi konvensional seperti buku atau ceramah. Dengan bermain games simulasi, masyarakat dapat secara langsung terlibat dalam situasi yang menggambarkan tantangan dan dilema dalam konservasi hutan.
Sebagai contoh, Dr. Speelman menyebutkan beberapa proyek yang telah berhasil memanfaatkan games simulasi dalam upaya penyuluhan konservasi hutan. Salah satunya adalah sebuah game yang mensimulasikan tugas-tugas seorang pengelola hutan, mulai dari pemantauan satwa liar hingga penanganan permasalahan kebakaran hutan. Dalam permainan ini, pemain diajak untuk mengambil keputusan-keputusan sulit yang harus dihadapi oleh para pekerja lapangan dalam upaya melestarikan hutan.
“games simulasi memiliki potensi besar untuk mengubah cara kita mendekati isu-isu lingkungan dan konservasi, kita juga dapat menciptakan alat edukasi yang efektif dalam meningkatkan kesadaran dan pengertian masyarakat terhadap pentingnya menjaga hutan bagi masa depan bumi. Bagaimanapun juga ini pandangan baru tentang bagaimana pendidikan dan penyuluhan konservasi hutan dapat diwujudkan melalui pendekatan yang lebih interaktif dan menarik “ ujar speelman mengakhiri materinya. (zma)