Doktor Mengabdi, Upaya Reklamasi Lahan Bekas Tambang Pasir Dengan Pengembangan Tanaman Buah
Pertambangan pasir telah menjadi aktivitas mata pencaharian masyarakat Desa Bambang Kecamatan Wajak Kabupaten Malang, selama beberapa waktu. Terletak di lereng Gunung Semeru dan berbatasan dengan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), lahan pertanian di desa ini digunakan untuk penambangan pasir karena kandungan pasir yang tinggi. Meskipun menjadi sumber pendapatan, keberlanjutan aktivitas ini dipertanyakan karena pasir adalah sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui.
Dampak negatif yang ditimbulkan oleh pertambangan pasir di Desa Bambang sangat mencemaskan. Lahan pertanian rusak, lapisan tanah subur hilang, erosi, longsor, dan kehilangan vegetasi serta keanekaragaman hayati menjadi masalah serius. Dahulu, Desa Bambang adalah sentra komoditas seperti alpukat dan kopi, namun aktivitas penambangan pasir yang masif telah menghilangkan vegetasi tersebut.
Dalam upaya mengatasi permasalahan ini, Tim Doktor Mengabdi Universitas Brawijaya di bawah kepemimpinan Dr. Ir. Suhartini, MP, bersama dengan dosen-dosen UB yaitu Syahrul Kurniawan, SP., MP., Ph.D, Dr. Ir. Marjuki, M.Sc., Dr. Ir. Nur Hidayat, MP dan I Wayan Suyadnya, SP., M.Sos. dan melibatkan mahasiswa S1 dan S2 Fakultas Pertanian, melakukan pengabdian masyarakat di Desa Bambang. Kegiatan ini mencakup sosialisasi untuk mendorong masyarakat melakukan reklamasi lahan bekas tambang pasir,melalui pengembangan tanaman buah,salah satunya tanaman alpukat pameling.
Tim Doktor Mengabdi berkolaborasi dengan PT. Agro Sari Tunggal (ASATU), sebuah perusahaan kemitraan di bidang pengembangan tanaman alpukat pameling. PT ASATU memberikan jaminan harga terendah kepada petani yang bersedia mengikuti program kemitraan yang ditawarkan.
Melalui program ini, tim memberikan stimulan berupa bibit alpukat pameling kepada masyarakat Desa Bambang. Selain itu, dilakukan penyuluhan bersama antara Tim Doktor Mengabdi dan PT ASATU tentang teknik budidaya alpukat pameling, prospek pengembangan, dan nilai ekonominya. Harapannya, program ini tidak hanya dapat meningkatkan pendapatan petani tetapi juga melakukan reklamasi lahan bekas tambang pasir.
Program Doktor Mengabdi ini juga melibatkan mahasiswa S1 Program Studi Agribisnis yaitu Hagi Erdiansyah, Khofifah Nailatul Bahiyah dan Cecilia Fauziah dan S2 Ekonomi Pertanian, Muhammad Ashri Mujaddid dan Ahmad Khusni, serta asisten-asisten yaitu Bagus Andrianto, SP, MP, Daffa Sandi Lasitya, SP., MP serta Baroroh Nur Jihad, SP., MP. Mereka melakukan survey, sosialisasi, dan wawancara dengan petani untuk penelitian tugas akhir. Sebagian mahasiswa telah berhasil menyelesaikan tugas akhirnya, sedangkan satu mahasiswa S2 masih dalam proses penulisan tesis.
Dengan adanya program ini, diharapkan masyarakat Desa Bambang dapat beralih dari mata pencaharian pertambangan pasir yang merugikan lingkungan menuju kegiatan pertanian yang berkelanjutan dan bernilai ekonomi, seperti budidaya alpukat pameling. Kolaborasi antara perguruan tinggi, perusahaan, dan masyarakat menjadi langkah positif menuju pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.(zma)