Perkuat Kolaborasi Pendidikan dan Riset Pertanian, UB Gaet NCHU Taiwan [Repost]
TIMESINDONESIA, MALANG – [Repost] Universitas Brawijaya (UB) terus memperkuat eksistensinya di kancah internasional melalui program Dosen Berkarya (DOKAR) 2024. Kali ini, Program Studi S-1 Agroekoteknologi Fakultas Pertanian UB menjalin kerja sama strategis dengan College of Agriculture and Natural Resources, National Chung Hsing University (NCHU) Taiwan.
Kunjungan resmi ke NCHU Taiwan berlangsung pada 24–29 September 2024. Kunjungan itu berhasil mengukuhkan kolaborasi melalui penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA). MoA tersebut menjadi langkah awal menuju pengembangan pendidikan dan riset pertanian modern, dengan fokus pada inovasi dan solusi atas tantangan global.
Lima dosen UB terlibat langsung dalam kunjungan tersebut, yaitu: Dr. Anna Satyana Karyawati, S.P., M.P.,; Dr. Lenny Sri Nopriani, S.P., M.P.,; Dr. Niken Kendarini, S.P., M.Si.,; Dr. Silvi Ikawati, S.P., M.P., M.Sc.,; Andi Kurniawan, S.P., M.Sc., Ph.D. Kegiatan DOKAR ini diharapkan dapat memperluas jaringan internasional, tetapi juga membuka peluang lebih besar untuk pertukaran dosen, mahasiswa, dan riset kolaboratif antara UB dan NCHU.
Selain penandatanganan MoA, tim juga menyusun draft kurikulum bersama yang dirancang untuk menghasilkan lulusan berkompetensi tinggi dalam inovasi teknologi, keberlanjutan lingkungan, dan peningkatan produktivitas pertanian. Kurikulum ini akan membuka peluang bagi mahasiswa untuk mengikuti program double degree dan pertukaran mahasiswa antara UB dan NCHU.
Tantangan dan Peluang Kolaborasi di Masa Depan
Meskipun kerja sama ini menghadapi tantangan regulasi ketat dari NCHU yang mengharuskan implementasi secara bertahap, MoA ini menjadi fondasi kuat bagi rencana-rencana kolaborasi di masa depan.
“Program seperti research fellowship, joint degree, dan publikasi ilmiah bersama sudah direncanakan guna memperluas dampak riset kedua institusi,” ujar Anna Satyana Karyawati dalam keterangan tertulisnya.
Anna menambahkan, langkah ke depan juga mencakup program pertukaran staf dan mahasiswa (inbound-outbound), yang akan memperkaya pengalaman akademik serta memperkuat jaringan internasional.
“Melalui kerja sama ini, UB dan NCHU diharapkan dapat lebih aktif berkontribusi dalam memecahkan tantangan pertanian global sekaligus meningkatkan mutu pendidikan internasional,” ujarnya.
Kunjungan tersebut menjadi bukti komitmen UB dalam memimpin inovasi dan riset di bidang pertanian, sekaligus memperkokoh hubungan dengan mitra internasional untuk mewujudkan pendidikan dan riset berkelas dunia. [Repost]