Batu, 2024 – Dalam upaya meningkatkan kinerja dan daya saing Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) Raharjo Pandanrejo, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya melaksanakan program pengabdian masyarakat dengan fokus pada optimalisasi teknologi informasi dan komunikasi. Kegiatan ini dilakukan di Agrowisata Lumbung Stroberi, salah satu unit usaha BUMDES yang mengelola destinasi wisata edukasi petik stroberi di Kota Batu. Pengabdian ini dipimpin oleh Dr. Silvana Maulidah, SP., MP. yang bertujuan untuk membantu BUMDES Raharjo memaksimalkan penggunaan teknologi dalam pemasaran dan manajemen bisnis.
Melalui survei awal, tim pengabdian menemukan beberapa masalah utama yang menghambat optimalisasi usaha Agrowisata Lumbung Stroberi. Pertama, website agrowisata yang sudah ada masih belum berfungsi dengan baik. Banyak fitur yang tidak berjalan, seperti halaman reservasi dan informasi penting lainnya yang tidak lengkap. Hal ini menyulitkan calon pengunjung, terutama dari luar daerah, untuk mengetahui layanan yang ditawarkan dan membuat pemesanan kunjungan secara online.
Kedua, kurangnya pemanfaatan media sosial seperti Instagram dan TikTok, yang sebenarnya berpotensi besar sebagai platform pemasaran. Konten yang ada masih terbatas, tidak menarik, dan kurang terorganisir, sehingga tidak memberikan dampak signifikan dalam menarik wisatawan baru atau mempertahankan pengunjung sebelumnya. Selain itu, sistem reservasi manual melalui WhatsApp menyebabkan beberapa kali kehilangan data dan kesulitan dalam mengelola jumlah kunjungan, yang berdampak pada pengalaman pengunjung.
Kegiatan pengabdian dimulai dengan survei dan observasi untuk memahami tantangan yang dihadapi Agrowisata Lumbung Stroberi. Setelah masalah diidentifikasi, tim pengabdian melaksanakan sosialisasi dan pelatihan intensif kepada pengelola agrowisata. Materi yang diajarkan mencakup pentingnya penerapan teknologi informasi dalam pemasaran, strategi digital marketing, serta cara mengoptimalkan website dan media sosial. Tim pengabdian membantu pengelola memperbaiki website dengan menambahkan berbagai informasi penting seperti layanan wisata, testimoni konsumen, dan fitur reservasi online yang lebih mudah digunakan. Selain itu, tim juga memberikan pelatihan strategi media sosial, mengajarkan cara membuat konten menarik dan berinteraksi dengan pengunjung secara efektif melalui berbagai platform.
Setelah pendampingan dan optimalisasi, Agrowisata Lumbung Stroberi kini memiliki website yang lebih fungsional, dengan fitur-fitur penting seperti halaman reservasi online, galeri foto, serta informasi lengkap mengenai layanan yang ditawarkan, seperti petik stroberi, kafe, outbound, dan glamping. Sistem reservasi manual yang sebelumnya melalui WhatsApp kini telah digantikan dengan sistem yang otomatis, yang membantu mengurangi kesalahan dan memudahkan pengelolaan data pengunjung. Selain itu, media sosial seperti Instagram dan TikTok juga mulai dioptimalkan. Tim pengabdian membantu menciptakan konten-konten yang lebih menarik dan interaktif, sehingga meningkatkan engagement dengan pengunjung dan memperluas jangkauan promosi. Hasil dari upaya ini mulai terlihat dengan peningkatan jumlah interaksi online dan lebih banyaknya pemesanan yang dilakukan secara digital. Dengan optimalisasi ini, Agrowisata Lumbung Stroberi diharapkan mampu meningkatkan jumlah kunjungan, memperluas pasar, dan menjadi destinasi wisata yang lebih kompetitif di wilayah Batu dan sekitarnya.