Diberitahukan kepada seluruh Mahasiswa S1 Program Studi Agroekoteknologi Angkatan Tahun 2022 dan Tahun 2023 Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya untuk mengikuti kegiatan Sosialisasi Peminatan Mahasiswa S1 yang akan dilaksanakan pada:
Berikut ditetapkan Penerima Beasiswa Cendekia BAZNAS Dalam Negeri Tahun 2023 pada lampiran berikut ini. Apabila terdapat kekeliruan dalam naskah pongumurnan penetapan ini, akan disesuaikan sebagaimana prosedur yang berlaku.
https://fp.ub.ac.id/wp-content/uploads/2023/01/FACULTY-OF-AGRICULTURE-UNIVERSITAS-BRAWIJAYA.png00Kemahasiswaanhttps://fp.ub.ac.id/wp-content/uploads/2023/01/FACULTY-OF-AGRICULTURE-UNIVERSITAS-BRAWIJAYA.pngKemahasiswaan2023-09-08 04:35:312023-09-08 04:40:18Penerima Beasiswa Cendekia BAZNAS Dalam Negeri Tahun 2023
Desa Bokor yang terletak di Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang merupakan salah satu desa binaan Laboratorium Sumber Daya Lingkungan (SDL) Departemen Budiadaya Pertanian FP UB, khususnya bagi kelompok tani dan karang taruna. Melalui pogram pengabdian masyarakat tim dosen Lab SDL yaitu Prof. Dr. Ir. Nurul Aini, MS. dan Dr. Ir. Titin Sumarni, MS. melakukan sosialisasi dan praktek pembudidayaan cabai rawit dengan tumpangsari serta pembutan pupuk organik
Kegiatan yang dilaksanakan di balai desa Bokor (2/09/2023) melibatkan perangkat Desa Bokor, pengurus dan anggota karang taruna Tunas Harapan, serta para petani Desa Bokor juga dihadiri oleh Mahasiswa Membangun Desa (MMD) dari UB. Adapun tujuan dari kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan dan minat terhadap bidang pertanian pada generasi muda Desa Bokor, dimana Mayoritas petani di Desa Bokor sudah berusia lanjut, sedangkan petani muda berjumlah sedikit, oleh karena itu diperlukan regenerasi petani di Desa Bokor.
Prof. Dr. Ir. Nurul Aini, MS. saat menyampaikan materi dipilihnya cabai rawit sebagai tanaman tumpangsari karena Cabai rawit memiliki potensi yang besar dan menguntungkan. Di masa sekarang semakin banyak produk olahan makanan dan industri yang membutuhkan cabai rawit, sehingga harapannya hasilnya nanti bisa jadi nilai tambah bagi masyarakat untuk meningkatkan perekonomian.
“ Perlu diketahui saat ini nilai ekspor cabai rawit dan nilai impor cabai rawit di Indonesia masih jauh berbeda, sehingga potensi pengembangan cabai rawit cukup besar dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan dan permintaan pasar. Jadi sebagai generasi muda seharusnya ini menjadi peluang bagi generasi muda untuk bisa menjadi agripreneur yang mampu membaca potensi yang ada, khususnya pemuda di desa bokor ini “ ujar nurul.
para peserta saat malakukan praktek pembuatan pupuk organik
Sementara itu Dr. Ir. Titin Sumarni, MS. menyampaikan bahwa penggunaan pupuk kompos dapat menguntungkan bagi kondisi tanah yang akan ditanami tanaman budidaya dan pentingnya melakukan pemupukan yang berimbang. Pemupukan dengan pupuk organik memiliki tujuan untuk meningkatkan kesuburan dan struktur tanah, meningkatkan aktivitas organisme, juga dengan melakukan pembuatan pupuk organik berupa pupuk kompos dari limbah sampah dapat mengurangi pencemaran.
Kegiatan dilanjutkan dengan praktek pembuatan sampah organik, mulai dari memotong limbah sampah organik seperti sisa sayur dan daun-daun kering, lalu memasukkannya kedalam komposser dan memasukan EM4 sesuai takarannya dan cara pemantauan pupuk kompos hingga matang dan siap untuk digunakan. Penyerahan bantuan bibit berupa bibit tanaman jeruk, bibit tanaman alpukat dan bibit tanaman cabai serta seperangkat komposser kepada peserta pelatihan menjadi rangkaian penutup kegiatan ini (zma)
https://fp.ub.ac.id/wp-content/uploads/2023/09/20230729_162039-1.png434720Humas FPUBhttps://fp.ub.ac.id/wp-content/uploads/2023/01/FACULTY-OF-AGRICULTURE-UNIVERSITAS-BRAWIJAYA.pngHumas FPUB2023-09-07 02:24:502023-09-07 02:24:51Pengembangan Tumpang Sari Cabai Rawit dan Pembuatan Pupuk Organik Bagi Masyarakat Desa Bokor
https://fp.ub.ac.id/wp-content/uploads/2023/07/ICON-HPT.png421421Hama dan Penyakit Tumbuhanhttps://fp.ub.ac.id/wp-content/uploads/2023/01/FACULTY-OF-AGRICULTURE-UNIVERSITAS-BRAWIJAYA.pngHama dan Penyakit Tumbuhan2023-09-06 09:17:282023-09-07 02:14:40Pelatihan Dampak Perubahan Iklim terhadap OPT dan Strategi Pengelolaannya pada Tanaman Padi Kab. Kediri
https://fp.ub.ac.id/wp-content/uploads/2023/07/ICON-HPT.png421421Hama dan Penyakit Tumbuhanhttps://fp.ub.ac.id/wp-content/uploads/2023/01/FACULTY-OF-AGRICULTURE-UNIVERSITAS-BRAWIJAYA.pngHama dan Penyakit Tumbuhan2023-09-06 09:00:062023-09-07 02:15:56PENINGKATAN KAPASITAS LAB (PHPTPH) PASURUAN JAWA TIMUR
Desa Kucur Kecamatan Dau Kabupaten Malang secara umum mempunyai ciri geologis berupa daratan tinggi dan lahan tanah kering yang hanya bisa mengandalkan pertanian pada curah hujan. Pada kurun waktu 10 tahun terakhir, bidang pertanian di Desa Kucur mengalami perubahan, salah satunya adalah banyak warga mengganti tanaman kopi dan cengkeh dengan buah jeruk dimana kebutuhan akan pupuk organik untuk tanaman jeruk mencapai 8.600 ton/tahun.
Kebutuhan tersebut tidak mampu dicukupi oleh petani di desa Kucur sendiri, banyak petani yang membeli pupuk kandang dari luar daerah, bahkan ada yang membeli dari daerah Malang selatan. Karena tingkat kebutuhan yang tidak sebanding dengan jumlah ketersediaan barang di pasar, harga pupuk kandang juga relatif tinggi, di samping itu, pupuk kandang yang tersedia di pasar, tak jarang ditemui pupuk berkualitas kurang baik.
Melihat kondisi tersebut Dr.Ir. Setyono Yudo Tyasmoro, MS melalui program Pengabdian Masyarakat melakukan pendampingan pembuatan pupuk organik berbahan baku kotoran hewan pada kelompok masyarakat petani di desa Kucur. Kegiatan yang sudah berlangsung sejak bulan juli 2023 ini dilakukan melalui penyuluhan, pemberian materi serta pendampingan yang dilakukan secara terus menerus.
Dr.Ir. Setyono Yudo Tyasmoro, MS saat melakukan pendampingan
Dr.Ir. Setyono Yudo Tyasmoro menyampaikan bahwa langkah awal kegiatan ini yaitu dengan melakukan inovasi pembentukan berbasis Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Pupuk Organik yakni Kelompok Tani Srinthil Subur Mandiri yang didalamnya merupakan masyarakat petani desa. KUBE ini sebagai media belajar dan pendampingan, perencanaan dan memonitor dan evaluasi seluruh kegiatan pengabdian masyarakat, mulai dari proses pendampingan prosedur pembuatan pupuk organic hingga penataan kelembagaan.
“Saya melakukan pendampingan selama beberapa bulan mulai dari proses pembuatan, dimana selama 4 minggu proses fermentasi pupuk dr kotoran hewan telah matang dg ciri suhu sdh turun kembali dr 50 oC mjd 27 oC dan pH dr 4 saat fermentasi kembali menjadi 6. hingga kahirnya didapat pupuk organik dengan kualitas yang baik setelah itu juga bagaimana proses packaging”
“ Tak sampai disitu saja, saya juga memberi pengetahuan bagaimana menghitung biaya pokok produksi (BPP) sehingga kelompok ini dapat menentukan berapa harga jual yang sesuai dan tidak melawan harga pasar yang sudah ada. Yang terpenting akhirnya saya berharap para petani bisa mandiri dalam pemenuhan kebutuhan pupuk yang selama ini menjadi kendala bagi mereka, dan meningkatkan taraf perekonomian bagi masyarakat, karena sedikit masalah yang ada mampu bisa teratasi “ ujar yudo (zma)
https://fp.ub.ac.id/wp-content/uploads/2023/09/WhatsApp-Image-2023-09-20-at-3.57.22-PM.png252432Humas FPUBhttps://fp.ub.ac.id/wp-content/uploads/2023/01/FACULTY-OF-AGRICULTURE-UNIVERSITAS-BRAWIJAYA.pngHumas FPUB2023-09-06 01:25:402023-09-21 04:55:01Tingkatkan Taraf Hidup Petani Desa Kucur Melalui KUBE
Departemen Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian (FP) Universitas Brawijaya melalui Program Studi Magister Ekonomi Pertanian, Laboratorium Ekonomi Pertanian Dan Kebijakan Pembangunan bekerjasama dengan Pusat Riset Sistem Produksi Berkalanjutan dan Penilaian Daur Hidup ,Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melakukan Penandantangan PKS dan Pelatihan Analisis Life Cycle Assessment. Kegiatan ini diketuai oleh Dr. Ir. Suhartini, MP beliau juga menjabat Dosen FP UB sebagai ketua program studi S2 Ekonomi Pertanian FP UB.
Dekan FP dan KaPus BRIN saat penandatanganan naskah kerjasama
Penandantangan dilakukan oleh Dekan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Prof. Mangku Purnomo,S.P., M.Si., Ph.D. dan Kepala Pusat Riset Sistem Produksi Berkelanjutan dan Penilaian Daur Hidup, BRIN, Nugroho Adi Sasongko, S.T., M.Sc., Ph.D. IPU disaksikan juga oleh Wakil Dekan III Dr. Noer Rahmi Andriarini dan Ketua Departemen Sosek Dr. Fitria Dina Riana, yang dilaksanakan pada Senin (04/09/2023) di Main Hall Lt.3 Gedung Sosial Ekonomi FP UB.
Dalam sambutannya Dekan FP UB menyambut gembira dengan kegiatan ini, dengan kegiatan ini diharapkan bisa lebih mengenal BRIN terutama yang ada di wilayah malang untuk bisa menjadi mitra dalam melaksankan pengembangan riset para dosen dosen peneliti fakultas pertanian UB. Beliau juga menginformasikan bahwa dalam waktu dekat akan menyediakan tempat bagi peneliti kita agar bisa digunakan untuk riset bersama sama dengan mitra pertanian dan BRIN bahkan peneliti pusat dan dunia untuk melakukan riset.
Dr. Arif Dwi Santoso, S.Pi, M.Eng (ka) Dr. Ir. Suhartini, MP (ki) saat pemaparan materi pelatihan
Kegiatan dilanjutkan dengan Pelatihan (Kuliah Umum) Topik Life Cycle Assessment (LCA) pada Sistem Produksi Pertanian, yang dimoderatori langsung oleh ibu Dr.Ir. Suhartini, MP dan menghadirkan pemateri.Dr. Arif Dwi Santoso, S.Pi, M.Eng , Nugroho Adi Sasongko, S.T., M.Sc., Ph.D. IPU, Lintje Hutahaean, SP., MP. dan Suci Andriyanningsih, S.Hut. dari BRIN
Analisis life cycle assessment sebuah mekanisme untuk menganalisa dan memperhitungkan dampak lingkungan total dari suatu produk dalam setiap tahapan daur hidupnya. Denagn pelatihan ini diharapkan akan memberikan wawasan mendalam kepada semua peserta, serta menjadi awal yang baik dalam meningkatkan pemahaman dan praktik analisis LCA bagi para Dosen peneliti dan Mahasiswa lingkungan Departemen Sosial Ekonomi Fakultas Pertanian UB. (zma)
https://fp.ub.ac.id/wp-content/uploads/2023/09/IMG_2174.png10361554Humas FPUBhttps://fp.ub.ac.id/wp-content/uploads/2023/01/FACULTY-OF-AGRICULTURE-UNIVERSITAS-BRAWIJAYA.pngHumas FPUB2023-09-05 03:19:402023-09-05 03:25:38Kembangkan Riset, Prodi S2 Ekonomi Pertanian FP UB Lakukan Kerjasama dan Pelatihan dengan BRIN
Mahasiswa Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya ikut berpartisipasi pada Program Forest Camp yang merupakan program rutin yang dilaksanakan oleh Universiti Putra Malaysia (UPM). Forest Camp ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa Fakultas Pertanian dari berbagai Universitas di Indonesia sebagai upaya penguatan kerjasama Internasional. Tujuan program ini adalah untuk meningkatkan ketertarikan pemuda – pemudi Rimbawan Indonesia terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi kehutanan di Malaysia melalui kolaborasi antara Universitas di Indonesia yang memiliki program studi kehutanan salah satunya Universitas Brawijaya dengan Universiti Putra Malaysia (UPM) dan memfasilitasi kunjungan ke Pusat Pendidikan Perhutanan Sultan Idris Shah (SISFEC) di Selangor, Malaysia oleh para pemuda – pemudi yang terpilih melalui program Forest Camp 2023.
Adapun mahasiswa FP UB yang terpilih antara lain Fred Daniel Umbing, Nidha Permata Fadillah , Achmad Rafif, Muhammad Faathir, Irgi Rayvinza Miftahulhakim, dan Rafiuddin Azka yang merupakan perwakilan dari dua program studi FP UB yaitu Agroekoteknologi dan Kehutanan. Kegiatan forest camp 2023 yang bertempat di Pusat Pendidikan Perhutanan Sultan Idris Shah (SISFEC), Selangor, Malaysia dilaksanakan selama 2 minggu dari 6 Agustus 2023 – 19 Agustus 2023. Kegiatan yang dilaksanakan berfokus pada Survival Program di bidang kehutanan.
Perwakilan International Relation Office (IRO) FP UB, Dian Islami, M.Pd. menyampaikan bahwa kegiatan Forest Camp ini dilakukan rutin setiap tahunnya sebagai dukungan dari implementasi Memorandum of Agreement (MoU) antara UB dan UPM. Dimana salah satu poin kerjasama adalah dalam bidang student mobility yaitu student outbound. Dengan terlaksananya program ini, diharapkan dapat mempererat hubungan kerjasama internasional dan memberikan pengalaman yang berharga untuk mahasiswa.
Ada tujuh modul yang dilaksanakan dalam kegiatan ini antara lain: modul 1 Kemandirian Hutan, Modul 2 Simulasi Survei dan Mensurasi Hutan, Modul 3 Survei dan Mensurasi Hutan, Modul 4 Cabaran Orienteering (Geocaching), Modul 5 Amal Hijau, Modul 6 Cabaran Kembara Hutan, dan Modul 7 Cabaran Rimbawan. Ketujuh modul tersebut memberikan kesempatan kepada semua peserta untuk mendapatkan pengalaman survival dan mandiri di dalam hutan dengan mengimplementasikan semua ilmu pengetahuan yang didapatkan sebelumnya selama perkuliahan.(zma)
.
https://fp.ub.ac.id/wp-content/uploads/2023/10/kl1.jpg10661600Humas FPUBhttps://fp.ub.ac.id/wp-content/uploads/2023/01/FACULTY-OF-AGRICULTURE-UNIVERSITAS-BRAWIJAYA.pngHumas FPUB2023-09-01 06:02:482023-10-20 06:03:23Mahasiswa FP UB Ikuti Program Forest Camp di Malaysia