PS Sosiologi FP UB Lakukan Kuliah Luring Perdana RPL Desa
Dalam rangka Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) Desa, Program Studi Magister Sosiologi di Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya (FP UB) melaksanakan kuliah luring perdana di Main Hall Gedung Sosial Ekonomi FP UB pada Jum’at (07/07/2023). Acara ini dibuka oleh Dekan FP UB, Prof. Mangku Purnomo, didampingi oleh Wakil Dekan Bidang Akademik, Dr. Afifudin Latief. Kegiatan tersebut dihadiri oleh 35 mahasiswa yang telah lolos seleksi dalam program RPL Desa untuk Program Magister Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Program ini merupakan inisiatif dari Kementerian Desa PDTT yang bekerja sama dengan Perguruan Tinggi untuk Desa (Pertides).
Dalam program ini, para peserta, yang terdiri dari Kepala Desa, Perangkat Desa, Anggota Badan Permusyawaratan Desa pengelola BUMDes, tenaga pendamping professional, serta pegiat Pemberdayaan Masyarakat Desa, diberikan kesempatan untuk menempuh pendidikan tinggi melalui jalur RPL Desa.
Dr. Asihing Kustanti, selaku Ketua Program Studi Magister Sosiologi, menjelaskan bahwa tujuan dari program ini adalah memberikan kesempatan kepada para peserta untuk memperoleh pengetahuan dalam bidang pendidikan sosial pertanian, perencanaan dan analisis kebijakan sosial di bidang pertanian, penelitian dan konsultasi dalam penyuluhan dan pemberdayaan masyarakat, pemberdaya masyarakat, serta socio agripreneur.
Tidak hanya Program Studi Magister Sosiologi, program RPL Desa untuk jenjang S2 juga dikhususkan untuk empat program studi lainnya, yaitu Program Studi Magister Manajemen, Ekonomi Pertanian, Agribisnis, dan Pengelolaan Sumberdaya Lingkungan dan Pembangunan. Hal ini menunjukkan komitmen yang kuat dari universitas dan kementerian terkait untuk meningkatkan kualitas pendidikan di tingkat desa dan mengembangkan kapasitas para perangkat desa serta pegiat pemberdayaan masyarakat desa.
Melalui program ini, diharapkan para lulusan dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang berkualitas untuk mendukung pengembangan dan pemberdayaan masyarakat desa. Mereka akan menjadi tenaga ahli yang mampu menghadapi tantangan sosial dan ekonomi yang ada di wilayah desa, serta berkontribusi dalam mengembangkan sektor pertanian, manajemen, ekonomi, agribisnis, serta pengelolaan sumberdaya lingkungan dan pembangunan di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, dan daerah-daerah sekitarnya.(zma)